Sekilas, percetakan dan penerbit bisa tampak mirip. Tetapi ada perbedaan penting untuk dipahami, terutama bagi penulis yang ingin menerbitkan buku.
Perbedaan Singkat Penerbit dan Percetakan
Percetakan adalah sebuah proses fisik untuk memproduksi tulisan dan gambar secara massal di kertas atau bahan lain. Sedangkan penerbit pada dasarnya lebih terlibat hubungan antara penulis dan publik, bisa meliputi persiapan naskah mentah atau manuskrip sampai menjadi buku siap cetak dan bisa sekaligus memasarkannya. inilah pengertian lebih lanjut mengenai perbedaan penerbit dan percetakan:
1. Kenal Lebih Jauh Apa itu “Penerbit”
Salah satu perbedaan yang bisa dilihat dengan jelas adalah bahwa penerbit dapat menerima naskah yang dikirim atau ditawarkan oleh penulis. Namun mereka biasanya memiliki dewan redaksi yang akan menilai naskah yang diterimanya terlebih dahulu sebelum diolah hingga dipublikasikan.
Dengan demikian, Penerbit bisa memilih bahan-bahan yang mereka terima dari penulis, apakah layak atau tidak untuk mereka proses lebih lanjut. Artinya mereka akan mempertimbangkan, bahkan bisa saja menolaknya jika mereka mendapati naskah yang tidak sesuai dengan kriteria.
Yang kedua, penerbit tidak diharuskan memiliki mesin-mesin cetak besar seperti industri percetakan. Yang mereka perlu adalah naskah dan kreativitas untuk mengolahnya. Atau paling tidak mereka hanya butuh printer kecil seperti kantor-kantor biasa dan scanner. Dengan begitu, tidak heran jika penerbitan bisa dijalankan di sebuah ruangan kecil atau bahkan menjadi bisnis rumahan.
Poin yang ketiga adalah soal izin. Jika Anda ingin mendirikan penerbitan, maka membutuhkan izin bisnis penerbit. Namun tidak perlu izin untuk menerbitkan buku. Menerbitkan buku itu tidak memerlukan izin khusus, kecuali bahan atau naskahnya didapat dari pihak lain yang dilindungi hak cipta.
Namun sebagai tambahan, untuk efektivitas dan efisiensi pekerjaan, penerbit bisa saja memiliki mesin-mesin cetak besar sendiri seperti halnya percetakan. Tentu, itu penerbit yang sudah berkembang. Lalu ada beberapa kelebihan jika penerbit memiliki percetakan sendiri, antara lain yaitu sebagai berikut.
1. Bisa menekan biaya produksi percetakan, sehingga buku mereka bisa dipasarkan dengan harga yang lebih murah.
2. Proses produksi percetakan menjadi lebih cepat, karena bisa mengatur waktu sendiri dan tidak perlu mengantri di tempat lain.
3. Dengan percetakannya, mereka bisa memperoleh pemasukan tambahan jika menerima order cetak dari luar.
2. Kenali Lebih dalam Apa itu “Percetakan”
Percetakan umumnya memiliki mesin-mesin cetak berskala besar dan dengan operator khusus yang mengoperasikannya. Namun pekerjaan mereka bisa meliputi, pracetak (persiapan produksi), cetak (produksi), pascacetak (finishing).
1. Pracetak
- Persiapan Kertas atau Bahan. Bahan cetak bisa berupa kertas, namun dalam percetakan yang lebih luas, mereka juga bisa mencetak di bahan plastik, stiker, kain, dan bahan-bahan lain. Mereka biasanya mencetak diukuran besar.
- Desain / Setting. Format yang didapat oleh percetakan dari konsumen atau penerbit perlu mereka setting terlebih dahulu supaya bisa masuk di mesin dengan tepat.
- Pembuatan Pelat. Hasil desain atau setting perlu dibuat film untuk dijadikan pelat. Pelat ini bisa terbuat dari alumunium, yang nantinya digunakan untuk acuan cetak.
2. Cetak
- Mengatur Mesin. Setelah pelat dibuat dan bahan disiapkan, tahap selanjutnya adalah memasangnya ke mesin cetak sesuai posisinya masing-masing. Pelat cetak biasa dipasang di atas roll yang terdapat di atas mesin, sementara kertas dipasang di tempat mendatar di bawah roll. Lalu tinta juga dipersiapkan sesuai warna yang dibutuhkan.
- Menjalankan Mesin. Setelah semua siap atau terpasang, maka mesin dijalankan dan terjadilah proses produksi. Tinta masuk ke roll yang telah terpasang pelat cetak, roll berputar sambil memindahkan desain yang ada di pelat cetak ke kertas, dan kertas keluar satu persatu sesuai acuan desain yang ada di pelat tadi.
3. Pascacetak (Finishing)
- Proses Pemotongan Kertas. Proses pemotongan ini bertujuan untuk membagi beberapa kertas yang sudah dicetak menjadi beberapa bagian sesuai layout desain yang dibuat, lalu bisa juga sekaligus merapihkan kertas.
- Foil. Menambahkan kertas dengan tulisan atau gambar mengkilap seperti warna gold, silver, dan sebagainya. Foil ini biasanya diterapkan pada cover supaya lebih menarik.
- Emboss / Deboss. Menghiasi kertas dengan tulisan atau gambar dengan menimbulkan atau menenggelamkan bagian tertentu.
- Laminasi. Laminasi adalah melapisi kertas dengan bahan lain seperti plastik bagian luarnya supaya menimbulkan kesan estetis tersendiri dan lebih awet.
- Finishing Lain. Jenis finishing banyak cukup banyak, misalnya penjilidan, lem, packing, dan sebagainya.